Kamis, 23 Februari 2012

Tugas cerpen untuk praktek bahasa indonesia ( Frinston maruli tua situmorang)

“Aku Dan mimpiku …”

11.54 malam hari, aku baru menyelesaikan sebuah cerpen yang ditugaskan oleh guru di sekolah . Sementara dua gelas kopi, segelas air putih, , sebungkus rokok , sebotol obat tukak lambung, dan sebuah asbak dengan satu, dua, tiga, hmm….tujuh puntung rokok berserakan di sisi kiriku…..
Meskipun dilarang oleh orang tuaku , tetapi rokok bisa membuatku rileks dan dapat berfikir

Aku bangkit dari dudukku dan menyelonjorkan otot-otot punggungku yang kaku dengan berbaring di sofa … Sambil Berbaring Di sofa , aku berangan-angan menatap langit-langit rumah, di angan-angan ku , aku memikirkan dia yang telah pergi meninggalkan aku …
aku sangat rindu kepada nya, aku ingin memeluknya untuk yang terakhir kalinya …
mataku menoleh ke arah jam yang berada di sudut rumah ., waktu sudah menunjukkan pukul 01.25 dini hari rasa kantuk sudah menyelimuti ku , Perlahan-lahan aku mulai memejamkan mata sembari menarik selimut untuk menutupi kaki ku …

Aku bermimpi …

Didalam mimpi ku, aku berada di sebuah sebuah café ditengah kota di sepotong senja kelabu yang bergerimis. Hanya beberapa orang duduk di dalam café itu. Sepi. Sayup-sayup Oooo my love , my darling mengalun dari pengeras suara di sudut kiri café ..
ku melihat seseorang perempuan duduk di meja paling sudut di dekat jendela kaca. Ia memandang rinai gerimis seakan-akan menghitung jarum-jarum air yang turun satu per satu itu dengan tatapan kosong. Wajahnya cantik tetapi muram. Tubuhnya molek tetapi bahasa tubuhnya jelek sekali. Ia menggigiti ujung jari-jarinya,seakan-akan tak ada orang yang memperdulikan dia. ia juga mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya, ia juga gelisah bergantian menyilangkan kedua belah betisnya yang langsing…
Sepertinya aku mengenali perempuan tersebut .. Wajah nya tak asing bagiku . ia seperti ada didalam kehidupan nyata ku.. siapakah dia ? hmmm… aku tahu.rupanya dia itu adalah mantan pacarku ..
Tanpa rasa ragu-ragu dan aku yakin itu pasti dia …
aku berjalan menuju perempuan itu.
"Kenapa kau masih di sini?" tanyaku pada dia.
Ia menoleh. Tersenyum. Tetapi tetap muram. "Menunggumu. Akhirnya kamu datang juga," jawabnya gamang..
"Sudah lama?" tanya ku
"Lama sekali. Bahkan hampir putus asa menunggumu."
"Lalu kenapa terus menunggu?"
"Karena aku yakin kamu pasti datang. Karena aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu. Karena aku sudah berjanji selalu berada di sisimu."
"Ah…," aku menghela napas dan kemudian duduk di depannya.


"Kenapa kau lakukan itu? Aku sudah dimiliki seorang perempuan," kataku sambil memandangnya lekat- lekat..
Ia mengangkat bahu. "Kalau aku jawab karena aku cinta padamu…, jawabannya terdengar agak sedikit tolol ”
Kamu sudah pasti menulis terlalu banyak untuk sebuah kata cinta. Kalau aku jawab karena aku percaya padamu, mungkin akan sangat terdengar tolol. Kenapa bisa percaya kepada laki-laki yang telah memiliki dan dimiliki perempuan lain. Lalu menurutmu, aku harus menjawab apa?" ia balik bertanya.

"Jawab saja sesuai kata hatimu. Bukankah kata hati adalah suara yang paling jujur?"
"Hm…," ia bergumam agak panjang sambil menghirup kopi hangat di depannya. "Karena ngeri sekali rasanya membayangkan bila harus kehilangan dirimu," jawabnya lugu tetapi menyentuh perasaanku dan membuat ku terharu ..

"Kenapa aku?"
"Karena kamu memberikan rasa nyaman," sahutnya cepat sekali hingga aku mati kata dibuatnya.
"Apakah kamu merasa nyaman menungguku sekian lama?"
"Tidak."
"Lalu?"
Ia menikam manik mataku dengan tatapannya yang murung dan penuh pengharapan . "Tahukah kamu, kalau kangen itu adalah luka yang paling nikmatdi dunia ini ?"
"Ah, sejak kapan kamu jadi puitis?"
"Sejak bersamamu."
Aku tertawa kecil. Bersama dia memang mengasyikkan.
Jeda sejenak ketika aku memesan the manis dingin kesukaanku .
"the manis?dingin? Tidak kedinginan? Di luar hujan. Apakah tidak lebih baik memesan kopi hangat lagi?" sergah dia kepadaku ‘’aku tak bisa berfikir lagi spontan saja aku berkata ..
"Kamu selalu membuatku merasa hangat," jawabku

Olala, benarkah kata-kata pujangga bahwa dunia bisa terbalik kalau sedang jatuh cinta? Panas jadi dingin dan dingin jadi panas? Malam jadi siang dan siang jadi malam? Ah, itu kalau jatuh cinta pada saat dan orang yang tepat! Sergahku dalam hati .

Telepon selularnya yang tergeletak di atas meja mendadak mengeluarkan bunyi yang aneh tapi lucu ditelingaku .

"Siapa?" aku bertanya tanpa mampu menahan tawa. Jarang sekali aku mendengar ring tone seperti itu
Ia bergerak menekan tombol view lalu memperlihatkan sms di layar kepadaku: kamu lagi dimana chayankk ?? Kpn mo ke jkt? Kgen mo refreshing ma mu chayankk:)’
"Seekor kucing yang kesepian…," sahutnya dengan nada sumbang.
"Seekor kucing?" tanyaku spontan dengan nada agak keras
"Seorang laki-laki yang kesepian," ia mengulangi kata-katanya.
"Tadi kamu bilang seekor kucing yang kesepian."
“ Kok kamu bilang gitu ??” tanyaku



"Laki-laki bak seperti seekor kucing. Licik," sahutnya enteng. "Seekor kucing yang mengeong-ngeong minta dipangku dan dielus-elus tengkuknya. Lalu ia tidur di pangkuan majikannya.
Tetapi ketika tetangga sebelah menawarkan seekor pindang, dengan mudahnya ia mengeong, mengendus, dan menjilat kepada tetangga sebelah," sahutnya sejurus setelah menghirup minumannya lagi.

Aku tertawa tanpa bisa kucegah. "Masa sampai seperti itu?"
Ia mengangguk-angguk. Lidahnya yang merah terlihat seksi ketika ia menjilati bibirnya yang indah. "Ya, semua kucing seperti itu.. Kucing mudah tergoda dengan pindang, empal, hati, atau apa saja. Bahkan kalau tidak ada yang menawari, maka sang kucing akan mencari-cari kesempatan untuk mencuri di atas meja makan, di lemari dapur, atau bahkan mengais-ngais tempat sampah!" ujarnya pelan tetapi terasa ketus.

Aku ikut mengangguk-angguk. Ketika the manis dingin pesanan ku datang, kuhirup dulu. Rasa manis menyegarkan lidah dan tenggorokanku. Walaupun ujung hidungku juga membias dingin seperti embun yang mengkristal di badan gelas. Lalu aku menyalakan sebatang rokok kretek. Menghisapnya dalam-dalam. Menghembuskannya kuat-kuat. Rokok selalu membuatku merasa lebih tenang. Terlebih lagi jika aku berhadapan dengan dia .

Aku menatap wajahnya dengan teliti , kesimpulan yang dapat ku ambil dari raut wajahnya ..
Sepertinya dia tidak bisa melupakan aku ,tapi apa daya aku tak bisa bersamanya lagi.

Ku geleng-gelengkan kepala ku dan kembali ku tersadar dari angan-angan ku..
Agar percakapan kami tidak terasa hampa dan membosankan .
Spontan ku bertanya kepadanya “ trus kalau perempuan itu bagaimana ??”
tanyaku dengan penuh rasa penasaran…
"Perempuan seperti anjing…" jawabnya dengan nada lembut
"Anjing?!" sontak aku terkejut mendengar jawabannya ..
Didalam hati kecil ku , aku bertanya-tanya …
“ Kalau laki-laki itu seperti kucing dan perempuan itu seperti anjing , kenapa dahulu kami bisa bersatu toh .. sepengetahuanku anjing dan kucing itu tidak bisa bersatu “

“ anjing itu setia . ia akan tetap duduk setia menunggu pintu sampai tuannya pulang ke rumah. Ia tidak akan makan pemberian tetangga sebelah. Anjing hanya memakan yang disodorkan tuannya. Ia tidak akan mencuri-curi kesempatan. Bahkan terkadang, tuannya sudah bosan dan mengusirnya sambil melemparnya dengan sepatu, sang anjing masih kembali menjaga pintu rumah tuannya ‘’ begitulah aku kepadamu “ jawab nya tegas
“ Apakah kau akan setia menungguku sampai matahari tak menampakkan sinarnya lagi ?? ”"Hei, menurutmu itu setia atau tolol, sayang?" ia terkikik.
"Hm, menurutku ironis!" sahutku cepat .


Kali ini tawanya meledak. Ia tertawa sampai bahunya yang indah terguncang-guncang. Tawa panjangnya, sampai ke jalan-jalan, memantul di selokan-selokan, menembus tirai gerimis, mengalahkan
suara merdu righteous brothers, mengaung di sepanjang lorong hatiku..

’’Ya memang harus seperti itu. Ironis. Anjing dan kucing. Perempuan dan laki-laki. Kau dan aku.’’
"Kita?’’
”Ya. Kita. Kau dan aku.’’
"Kau dan aku?" aku masih tidak mengerti .
"ya , aku berharap kau mau menjadi milikku lagi !! ‘’

*****
Tersontak ku terbangun dari sofa tempatku memejamkan mata sejenak …
Ku lihat jam yang berada telepon seluler ku..
“ Hah !!! “ spontan ku terkejut
waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi

‘’ bayang-bayang mimpiku masih membayangi diriku ‘’
‘’Ini cuma imajinasi. Ini cuma ilusi !! ‘’ tegasku dalam hati
‘’ aku tak percaya ‘’ ternyata dia masih menyimpan ..

segera ku beranjak dari sofa tempatku berbaring ..
Akhirnya aku menuju kamar mandi untuk melakukan ritual kejantananku; mencuci tangan, kaki, muka dan menggosok gigi. Bah!!!!
Ketika selesai kubasuh wajahku, aku tengadah melihat pantulan diriku di cermin didepan ku ”

Didalam hati kecilku aku bertanya-tanya “
“ siapakah aku ini ??”
“ mengapa dia masih menyimpan “
“ seberapa pantas aku bersamanya “
‘’apa yang membuat dia tidak bisa melupakan aku ?? ’’

aku hanya bisa tertawa . sambil membersihkan wajahku yang tak seberapa ini ..
“ dasar perempuan tolol !! “ teriakku didalam kamar mandi kelihatan seperti orang kesurupan

‘’ segera aku keluar dari kamar mandi menuju meja makan ‘’
‘’ dddrrrrrrkkkkkk ….. dddrrrrrrrrrrkkkkkkk …… !! ‘’
telepon selulerku bergetar kencang menggoyang seisi meja
‘’ Bah !!! ‘’ ternyata ada pesan singkat dari dia yang kumimpikan barusan ..
Tanpa pikir panjang ku buka isi pesan tersebut ‘’ Datanglah melihat ku ! aku sudah tidak ada lagi didunia ini untuk menemani mu ‘’ sontak jantungku bedetak kencang tak seperti biasanya
wajahku dingin penuh ketakutan …aku tak bisa berfikir apa-apa lagi ….

frinstondtempo.blogspot.com@copyright 2012

1 komentar: